Selasa, 01 Desember 2015

NIKAH DALAM AL QUR'AN: Sebuah Tanda Kekuasaan Allah SWT

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].

وَمِن كُلِّ شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”  [QS. Adz Dzariyaat (51):49].

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.¨[QS. Yaa Siin (36):36].

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةًۭ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ ٱللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

‘Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik.”[QS. An Nahl (16):72].


وَأَنكِحُوا۟ ٱلْأَيَٰمَىٰ مِنكُمْ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا۟ فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌۭ

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri ( bujangan ) di antara kalian dan orang-orang shaleh diantara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allah-lah yang akan menjadikan kaya dengan karunia-Nya [ QS. An-Nur (24): 32]

وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌۭ

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”[QS. At Taubah (9):71].

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍۢ وَٰحِدَةٍۢ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًۭا كَثِيرًۭا وَنِسَآءًۭ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًۭا

“Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.”[QS. An Nisaa (4):1].

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌۭ وَرِزْقٌۭ كَرِيمٌۭ

“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu:Surga)”[QS. An Nuur (24):26].

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍۢ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۭا مُّبِينًۭا

 “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata.”[QS. Al Ahzaab (33):36]

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍۢ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًۭا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۭ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Al Hujuraat (49):13]

وَٱللَّهُ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍۢ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍۢ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَٰجًۭا ۚ وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِۦ ۚ وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٍۢ وَلَا يُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِۦٓ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌۭ

“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”[QS. Fathir (35):11]

فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًۭا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” [QS. Asy Syuro (42):11]

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟

 “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya,”[QS. An-Nisa (4):3].


 —

HADIST NIKAH

Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang siapa belum mampu hendaknya berpuasa sebab ia dapat mengendalikanmu.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).


Anas Ibnu Malik Radiliyallaahu ‘anhu berkata,”Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan kami berkeluarga dan sangat melarang kami membujang”. Beliau bersabda, “Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga dihadapan para Nabi pada hari kiamat. (HR. Ahmad)


Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah:Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !” . (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)


Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu:berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah. (HR. Tirmidzi)


Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ . (HR. Hakim dan Abu Dawud)


Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW:“Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.”(HR. Baihaqi).


Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihah.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).


Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah  (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim):a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)


Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak. (HR. Abu Dawud)


Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain.(HR. Abdurrazak dan Baihaqi)


Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan). (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).


Rasulullah SAW. bersabda:”Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah“. (HR. Bukhari)


Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang. (HR. Abu Ya’la dan Thabrani)


Rasulullah SAW bersabda: “Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka” (Al Hadits).


Dari Abu Hurirah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alahi wa Salllam bersabda,’Perempuan itu dinikahi karena 4 (empat hal), yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya, Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Muttafaq Alaihi dan Imam Lima)


Jumat, 27 November 2015

KHUTBAH JUM'AT

Khutbah I


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْداً، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِقْرَاراً بِهِ وَتَوْحِيْداً، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً مَزِيْداً
أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

قَالَ الله تَعاَلَى فِى القًرَانَ الْكَرِيْم

واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً  فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ  فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنْتُمْ عَلىَ شَفاَ خُـفْرَةٍ  مِنَ النَّاِر فَأَنْقـَدَكُمْ مِنْهَا كَذَالِكَ يُبَبِّنُ اللهُ لَكُمْ اَيَاتِهِ لَعَلـَّكُمْ تَهْـتَدُونَ

قَالَ النَّبِي صَلَى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَم

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ


Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Jum'at, 27 November 2015 M/15 Syafar 1437 H
Oleh : Uswah Moeslim
Khutbah Jum'at ini pengalaman pertamaku di Masjid Ponpes Terpadu Al Istiqomah



Terimakasih kepada Rian Munajat yang telah mengambil Photoku

Senin, 23 November 2015

IBADAH DALAM ISLAM BISA JADI KAYA

Ibadah dalam Islam, memotivasi umatnya untuk hidup terbebas dari kemiskinan dan menjadi orang kaya, sebagaimana do’a Rasulullah:
“…Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran/miskin dan kekafiran…” [Hadits Shahih atas syarat Bukhari, dikeluarkan oleh Imam Hakim (1/530) dan Imam Ibnu Hibban (no. 2446).]
Ada hadis-hadits, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menjadi dermawan dan bukan menjadi peminta-minta.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنْ الْمَسْأَلَةِ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id dari Malik bin Anas -sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya- dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda di atas mimbar, beliau menyebut tentang sedekah dan menahan diri dari meminta-minta. Sabda beliau: “Tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di bawah adalah tangan peminta-minta (HR. Muslim No.1715)
Pada praktek peribadatan dalam islam, sesungguhnya sangat banyak kita ditemui perintah-perintah yang pada hakekatnya, memotivasi kita untuk hidup berkecukupan, di antaranya :
1.    Shalat.
Dalam shalat banyak Allah dan Rasul-Nya mengajarkan kita untuk hodup berkecukupa, yaittu:
a.   Bacaan Shalat duduk diantara dua sujud, kita berdo'a untuk dilapangkan rezeki.
"RABBIGHFIRLI WARHAMNI WAJBURNI WARFA’KNI WARZUQNI WAHDINI WA’AFINI WA’FU ‘ANNI".
artinya:
Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, pimpinlah aku, sehatkanlah aku dan maafkanlah aku.
b.   Shalat Tahajud, sarana menggapai kebaikan dunia dan akhirat.
و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon kebaikan kepada Allah ‘azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim)
c.   Shalat Dhuha, adalah bentuk peribadatan bernilai sedekah, serta Kunci mendapatkan Rezeki
Rasulullah bersabda :
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.”
(HR Hakim dan Thabrani)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
“Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma’ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat dhuha.” (HR. Muslim)

2.    Zakat, Infak, Shodaqoh, dan Memberi Makan Kepada Anak Yatim, Fakir Miskin, dan Orang Buka Puasa
a.     Zakat adalah sebagai pembersih diri kita sendiri
ALLAH berfirman :
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. [QS. At Taubah (9) ayat 103].
b.    infak menghindari diri dari kebinasaan dan harta kita
ALLAH berfirman :
وَأَنفِقُواْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُواْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan berinfaklah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Baqarah (2) ayat 195)
c.     Bersedekah adalah mengundang rezeki
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, bertambah.”(HR. Al Tirmidzi)
d.    Memberi Tajil atau Makan Disaat Orang Mau Buka Puasa
sulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya”. (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)

3.    Berumah tangga yang harmonis dalam mawadah wa rohmah (Keluarga Syakinah), ini merupakan salah satu cara memperoleh karunia ALLAH serta akan memberi hidup yang layak, dimana memberi nafkah untuk keluarga bernilai Shadaqah.
Firman ALLAH :
وَ أَنْكِحُوا الْأَيامى مِنْكُمْ وَ الصَّالِحينَ مِنْ عِبادِكُمْ وَ إِمائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَراءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَ اللهُ واسِعٌ عَليمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki, dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan mencukupkannya dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui,” (QS an-Nuur (24) ayat 32).
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا أطْعَمْتَ نَفْسَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَمَا أطْعَمْتَ وَلَدَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَ مَا أطْعَمْتَ وَالِدَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَ مَا أطْعَمْتَ زَوْجَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ،
“Apa yang engkau berikan untuk memberi makan dirimu sendiri, maka itu adalah shadaqah bagimu, dan apa yang engkau berikan untuk memberi makan anakmu, maka itu adalah shadaqah bagimu, dan apa yang engkau berikan untuk memberi makan ORANG TUAmu, maka itu adalah shadaqah bagimu. Dan apa yang engkau berikan untuk memberi makan isterimu, maka itu adalah shadaqa bagimu…” [HR Ibnu Majah, 2138; Ahmad, 916727; dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah, 1739]
Rasulullah bersabda :
فْضَلُ دِيْنَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ دِيْنَارٌ يُنْفِقُهُ عَليَ عِيَالِهِ
Dinar terbaik yang dibelanjakan oleh seseorang lelaki adalah dinar seseorang yang dibelanjakan untuk nafkah keluarganya. [HR. Muslim (2/574)]

4.    Menegakan Dinulllah dimuka bumi dengan membiayai mencegah orang berbuat mungka, orang yang Dakwah, Berjihad di Jalan Allah, Membangun Masjid.
a.   Mencegah orang lain berbuat mungkar, terkadang juga memerlukan dana yang cukup besar, namun balasannya adalah akan memperoleh rahmat dari ALLAH.
Allah Ta’ala berfirman :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah (9) ayat 71)
b.   Membantu orang yang berjuang di jalan ALLAH, diperlukan dana yang tidak sedikit, namun balasannya juga sangat luar biasa.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah bersabda :
مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَهُ فِى أَهْلِهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا
“Barangsiapa menyiapkan bekal bagi seorang mujahid di jalan Allah sungguh ia telah berjihad dan barangsiapa menjaga keluarga yang ditinggalkan seorang mujahid maka sungguh ia telah berjihad” (HR.Muslim : 12/425)
c.   Pembagunan Masjid, terkadang memerlukan dana yang sangat besar, dan balasannya juga sangat hebat
Rasulullah bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِداً يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ . وفي رواية لمسلم: بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa membangun masjid –karena mengharap wajah Allah- maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di dalam syurga.” Dan dalam riwayat Muslim disebutkan dengan lafal: “rumah di dalam syurga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
d.    Membantu dana bagi juru dakwah, dipelukan dana operasional yang lumayan besar
Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menyeru ke jalan petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, yang tidak terkurangi sedikitpun dari pahala-pahala amal mereka sama sekali. Barangsiapa menyeru kepada jalan yang menyesatkan, maka baginya dosa semisal (sama) dosa orang-orang yang mengikutinya, yang tidak terkurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka sama sekali.” (Shahih Ibnu Majah : No. 0172).
Pembebasan Hutang, tentu diperlukan harta yang cukup. Dan keutamaan seorang yang membebaskan hutang saudaranya, akan mendapat kemudahan dari ALLAH di hari akhir
Råsulullåh shållallåhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa yang melapangkan suatu kesusahan seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melonggarkan satu kesusahannya di akhirat.
وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Barang siapa yang memudahkan urusan orang yang ditimpa kesulitan (hutang), niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat
وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
…Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama ia juga menolong saudaranya.” (Riwayat Muslim)

5.    Menuntut Ilmu dengan tujuan agar memberi kebaikan kepada orang lain, tentu memerlukan dana yang besar, namun balasannya setara dengan sedekah Jariyah.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.” [HR. Muslim].

6.    Meninggalkan ahli waris, artinya warisan yang orang tua tinggalkan tidak menjadikan bahan untuk beebutan harta.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.” [HR. Muslim].

7.    Menghidupi Karyawan yang bekerja kepada kita, tentu bernilai sedekah bagi kita.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وَ مَا أطْعَمْتَ خَادِمَكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ
“…dan apa yang engkau berikan untuk memberi makan pelayanmu, maka itu adalah shadaqah bagimu.” [HR Ibnu Majah, 2138; Ahmad, 916727; dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah, 1739]

8.    Ibadah Haji dan Qurban
a.   Jika ber-Qurban maka Allah akan membalasannya.
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
b.    Haji dan Umroh menjadi sarana terkabulnya do’a, dimana balasan bagi Haji yang Mabrur, adalah Surga
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
اَلْغَازِي فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ. وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُم.
“Orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang menunaikan haji dan umrah, adalah delegasi Allah. (ketika) Allah menyeru mereka, maka mereka memenuhi panggilan-Nya. Dan (ketika) mereka meminta kepada-Nya, maka Allah mengabulkan (pemintaan mereka).” [Hasan: Sunan Ibni Majah (II/966, no. 2893); lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 2339)]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.
“Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.” [ Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/597, no. 1773), Shahiih Muslim (II/987, no. 1349), Sunan at-Tirmidzi (II/206, no. 937), Sunan Ibni Majah (II/964, no. 2888), Sunan an-Nasa-i (V/115)]
---------------------------------
Dari delapan langkah diatas, mudah-mudahan kita dapat melaksanakan dan menjadikan orang kaya yang diridhai Allah SWT. Amin

Senin, 10 Agustus 2015

PHOTO KEGIATAN PENANDATANGANAN DAN PENYERAHAN DOKUMEN ARSIP P2SB TAHUN AJARAN 2015-2016

Penandatanganan Dan Penyerahan Dokumen Arsip P2SB Tahun Ajaran 2015-2016 Dilaksankan pada hari senin, 10 Agustus 2015 di lapang Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah, Pasirmalang, Sukabumi dari ketua panitia Usep Wahidin Muslim, S.Pd.I. kepada Yayasan Istiqomah Nusantara Bapak Deden Adang Sopandi, S.Pd. dan diserahkan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah (Pengasuhan) Ustadz Sholeh Amrullah, SE. Kepala Madrasah Aliyah Al Istiqomah Bapak Deden Adang Sopandi, S.Pd. Kepala Madrsah Tsanawiyah Al Istiqomah Ibu Dra. Sumaryanih Ch


































Minggu, 09 Agustus 2015

LAPORAN PANITIA PENERIMAAN SANTRI BARU (P2SB) TAHUN AJARAN 2015-2016 PONDOK PESANTREN TERPADU AL ISTIQOMAH

KATA SAMBUTAN
KETUA YAYASAN ISTIQOMAH NUSANTARA

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillahirobbil 'alamin, wabihi nasta'in 'ala umuriddunya waddin, ashsholatuwassalamu'ala asrofil ambiyaa iwal mursalin wa'ala alihi washohbihi ajma'in. Robbisrohlisodri, wayassrili amri, wahlul uqdatammilisani yafqohu qouli.
Terutama sekali marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan P2SB dengan keadaan berjalan lancar dan sukses, walau masih banyak kekurangannya.
Sholat serta salam mari kita haturkan keharibaan Nabi besarMuhammad SAW dengan mengucapakan sholawat "Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa'ala alihi sayyidina Muhammad". Mudah-mudahan dengan memperbanyak sholawat kepada beliau, bekenan beliau menolong kita di Yaumil Mahsyar kelak. Amin...
Selanjutnya, saya mengucapkan ribuan terima kasih untuk menulis kata sambutan dalam menyampaikan laporan panitia P2SB tahun ajaran 2015-2016. Dalam kesempatan ini pula, saya ketua Yayasan Istiqomah Nusantara mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia P2SB yang telah mencurahkan baik moral dan material dalam pelaksanakan kegiatan P2SB yang telah diselenggarakan. Dari ucapan terima kasih ini, diharapkan dapat memberikan perbaikan-perbaikan pada panitia P2SB tahun berikutnya.
Dengan terselenggaranya program P2SB ini, semoga dapat memperkokoh ukhwah islamiyah kita di lingkungan Pondok Pesantren Terpadu Al-Istiqomah yang semakin kokoh, dan dapat mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi dan kelompok.
Terakhir saya berdo’a, semoga segala apa yang telah Bapak/Ibu perbuat, demi syiarnya agama Islam dan demi terselenggaranya kegiatan P2SB ini mendapat ganjaran yang setimpal disisi Allah SWT.
Demikianlah kata sambutan ini saya sampaikan, akhiru kalam wallahumuwafiqi ila iqwamittorriq, Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pasirmalang, 9 Agustus 2015



DEDEN ADANG SOPANDI, S.Pd.
Ketua Yayasan Istiqomah Nusantara




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrohmatullah Wabarrokatuh,
Bismillahhirrohmaanirrohimi.
Segala puji bagi Allah SWT yang mengatur alam semesta ini, Panitia P2SB mengucakan rasa syukur kepada Allah SWT yang sebesar-besarnya, dengan telah melimpahkan berkah dan karunia-Nya atas apa yang telah dilakukan Panitia P2SB dalam merekrut santri/siswa Pondok Pesantren Terpadu  Al Istiqomah dan menyelesaikan penulisan laporan P2SB ini.
Laporan P2SB ini dapat diselesaikan guna memenuhi sebagi ketentuan Pondok Pesantren dan Madrash Al Istiqomah untuk dijadikan dasar evaluasi pada kegiatan P2SB berikutnya dan kepentingan lainnya.
Dalam pembuatan laporan ini, Panitia P2SB telah banyak menerima masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dengan segala kerendahan hati, Panitia P2SB ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikannya kegiatan P2SB ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1.  Allah SWT atas irodah-Nya
  2. Nabi Muhammad SAW atas syafa’atnya
  3. Para orang tua dan orang tua wali yang tidak mengenal lelah atas memberikan bimbingan, dorongan dan motivasi untuk memelihara dan mengembangkan islam sebagai bekal hidup dikemudian hari.
  4. Ketua Yayasan Istiqomah Nusantara Bapak Deden Adang Sopandi, S.Pd. yang selalu membantu atas kelancaran berlangsungnya kegiatan P2SB.
  5. Kepala Sekolah dan seluruh Stafnya baik MTs, MA dan Pondok Pesantren yang selalu membantu baik materil dan moral.
  6. Semua Panitia P2SB yang selalu setia membantu keberlangsungan kegiatan P2SB. Dan,
  7. Semua Pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan kegiatan P2SB yang tidak bisa sebutkan satu per satu dengan tidak mengurangi rasa hormat kami sebagai panitia kesemua pihak.
Panitia berusaha untuk menyelesaikan Laporan P2SB dengan sebaik mungkin. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

Pasirmalang, 4 Agustus 2015

  

USEP WAHIDIN MUSLIM, S.Pd.I.
Ketua Panitia P2SB



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penerimaan Peserta Santri/Siswa Baru (P2SB) semakin berasa terjadinya persaingan pada seluruh lembaga pendidikan MTs, MA atau sederajat dan Pondok Pesanten. Hal ini, dilakukan pada sistem rekrutmen santri/siswa yang semakin canggih dan efektif pada setiap lembaga pendidikan yang ada, sementara Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah masih tergolong pada pengunaan rekrukmen santri/siswa yang relatif manual, terbukti bahwa mekanisme kerja yang panjang dan berlubang menjadi kurang efektif dan efisien. Seperti atas tidak lancaran aktivitas pekerjaan di dalam kegiatan P2SB, baik cara pengaturan data (Sistem Basis Data) telah terjadi simpang siur.
Sistem penerimaan santri/siswa baru di Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah masih tergolong manual atau masih secara tertulis, dimana segala prosesnya baik penginput data, pencarian data dan penyimpanan data tergolong secara di tulis. Sistem yang sedang berjalan di Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah ini dalam pendaftaran santri/siswa barunya masih dengan mencatat setiap data ke dalam sebuah buku besar dan itu akan memperlambat pencarian data setiap santri/siswa sewaktu data tersebut diperlukan.  
Dari persoalan diatas tadi, maka panitia P2SB membuat laporan dengan melakukan beberapa analisa terhadap sistem yang telah berjalan pada proses penerimaan santri/siswa baru di Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah diperoleh hasil kerja Panitia P2SB yaitu munculnya masalah-masalah baru yang sedang dihadapi oleh Panitia P2SB tersebut khususnya didalam sistem penerimaan santri/siswanya dan serta mencari solusi pemecahannya.
Berdasakan latar belakang tersebut maka Panitia P2SB mencoba untuk membuat suatu laporan penerimaan santri/siswa baru di Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah optimal. dengan tajug, yaitu “LAPORAN PENERIMAAN PESERTA SANTRI/SISWA BARU (P2SB) PONDOK PESANTREN TERPADU AL ISTIQOMAH”

B.     Dasar Hukum
  1. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 682 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pembelajaran 2013 – 2014
  2. Surat Keputusan Yayasan Istiqomah Nusantara tentang struktur panitia.
  3. Musyawarah Dewan Guru Tentang tentang pembentukan panitia P2SB hari minggu tanggal 24 Mei 2015

C.    Maksud dan Tujuan
Panitia Penerimaan Santri Baru (P2SB) bertujuan memberikan layanan bagi anak usia sekolah/lulusan MI/SD dan MTs/SMP atau yang sederajat untuk memasuki satuan pendidikan Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah yang inkulud didalamnya MTs dan MA Al Istiqomah secara tertib, terarah dan benar.

D.      Sasaran dan Target
  1. MI/SD dan MTs/SMP terdekat
  2. MI/SD dan MTs/SMP sekitar wilayah Sukabumi
  3. MI/SD dan MTs/SMP lintas Daerah (Jawa dan Luar Jawa)
  4. Basis Lembaga Harokah dan LMI
  5. Basis Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah
  6. Basis Santri/siswa Berprestasi





BAB II
PERENCANAAN PANITIA P2SB
A.      Rapat Dewan Guru dan Rapat Lainnya
  1. Pada hari Minggu, tanggal 29 Maret 2015 musyawarah penunujukan ketua panitia P2SB
  2. Pada hari Minggu, tanggal 24 Mei 2015 musyawarah susunan panitia dan jadwal piket penerima tamu di sekretariat P2SB dengan pengarahannya.
  3. Pada hari jum’at tanggal 24 Juli 2015 musyawarah penetuan test masuk santri/siswa baru, baik test tulis dan test interview.
  4. Pada hari jum’at tanggal 24 Juli 2015 musyawarah ketua P2SB dengan OPPTA Panitia Ta’aruf

B.       Penyusunan Program Panitia P2SB
1.      Penyebaran Brosur dan Stiker kesetiap Sekolah oleh santri Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah.

2.      Marketing dan Promosi
a.       Brosur
b.      Stiker
c.       Spanduk
1.      Selamat Datang
2.      Baligo
3.      Spanduk Peneriamaan Santri Baru

3.      Pengadaan Administrasi Kesekretariatan.
a.       Formolir Pendaftaran
b.      Buku Besar Pendaftaran MTs dan MA
c.       Buku Absen Petugas Penerima Tamu P2SB
d.      Buku Tamu
e.       Buku Informasi Seputar P2SB
f.       MAF MTs (Warna Biru) dan MA (Warna Merah)
g.      Sempel P2SB
h.      Kwetasi
i.        Brosur
j.        Daftar Administarasi Keuangan Penerimaan Santri Baru
k.      Balpoin

4.      Pengadaan Dan Penataan Kelangkapan Ruangan Kesekretariatan
1)      Kursi Dan Bangku
2)      Bener Kegiatan Santri


BAB III
HASIL-HASIL P2SB

A.      Penyebaran Brosur, Stiker dan Pemasangan Baligo dan Spanduk
1.      Penyebaran Brosur dan Stiker kesetiap Sekolah oleh santri Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah.
2.      Pemasangan Baligo dan Spanduk oleh Panitia P2SB disekitar Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah.

B.       Surat Keluar, Masuk Dan Tanda Terima Penyebaran Brosur
a.      Surat Masuk Dan Keluar
NO
NAMA SURAT
NO SURAT
ISI SURAT
1.
Pemberitahuan Orang Tua
001/P2SB-PPTA/IV/2015
Memberikan tugas kepada siswa/siswi
2.
Surat Tugas
002/P2SB-PPTA/IV/2015
Menugaskan untuk mengedarkan surat edaran
3.
Surat Edaran
003/P2SB-PPTA/IV/2015
Menyampaikan informasi P2SB kepada Kepsek
4.
Tugas Penerima Tamu
004/P2SB-PPTA/E.3/IV/2015
Memberitahukan untuk menjadi petugas penerima tamu di P2SB
5.
Undangan
05/P2SB-PPTA/E.3/VI/2015
musyawaraH kisi-kisi isi test
6.
Kesediaan penandatangan penyerahan dokumen
06/P2SB-PPTA/VIII/2015
penandatangan Penyerahan dokumen dan
Santri/siswa baru
7.
Undangan
06/P2SB-PPTA/VIII/2015
Menghadiri penandatangan penyerahan dokumen

8.
Menjadi Pemateri/Penguji
08/P2SB-AL-ISTIQMAH/VII/2015
Kesediaan untuk menjadi penguji interview

b.      Tanda Terima Penyebaran Brosur
Terlampir

C.      Jadwal Kegiatan Yang Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Panitia P2SB, dengan rangkaian kegiatannya sebagai berikut:
1.      Pendaftaran
Pendaftaran santri/siswa baru dilaksanakan pada tanggal 1 April – 24 Juli 2015.

2.      Pengarahan
Calon santri/siswa baru yang telah terdaftar sebagai peserta tes diwajibkan mengikuti pengarahan. Pada kegiatan ini dipaparkan test dan ta’aruf. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2015 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.
3.      Test Seleksi
Seleksi penerimaan santri/siswa baru meliputi dua (2) rangkaian tes, yaitu: Tes Tertulis dan Tes Interview. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu dua (2) hari yaitu pada tanggal 26 Juli 2015 test tulis dan 27 Juli 2015 test interview mulai pukul 08.00 WIB - selesai.
4.      Pekan Ta’aruf.
1)      Pekan ta’aruf dilaksanakan pada hari selasa-kamis tanggal 28 s.d 20 Juli 2015.
2)      Inagurasi dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 8 Agustus 2015 mulai pukul 20.00 sampai selesai.
5.      Penyerahan Berkas Dokument P2SB Dan Pembubaran Panitia P2SB
Penyerahan berkas dokument P2SB dan pembubaran panitia P2SB dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Agustus 2015 mulai pukul 07.30 sampai selesai dalam kegiatan upacara sekolah MTs dan MA.

D.      Hasil Rekrutment Santri/Santir/siswa MTs, MA dan Pondok Pesantren
a.       Panitia P2SB menerima Santri/Santir/siswa Baru antara lain :
No
Nama Lembaga
Jumlah Santri/Santir/siswa
Putra
Putri
Jumlah
1.
Pondok Pesantren
MTs
19
3
33
MA
4
7
Jumlah
23
10
2.
Madrasah Tsanawiyah
Santri/siswa Baru
32
27
60
Pindahan Kls VIII
1

Jumlah
33
27
3.
Madrasah Aliyah
Santri/siswa Baru
3
7




31
Asal MTs Al Istiqomah
11
7
Pindahan : 1. Kls XI
                  2. Klas XII

1
1
1
Jumlah
15
16

b.      Mengundurkan Diri antara lain :
No
Nama Lembaga
Jumlah Santri/Santir/siswa
Putra
Putri
Jumlah
1.
Pondok Pesantren
MTs
2
2
4
MA
-
-
Jumlah

4
2.
Madrasah Tsanawiyah
2
5
7
3.
Madrasah Aliyah
2
2
1

c.       Data BASE jumlah santri/siswa terlampir.

d.      Sekolah Yang Mendaftarkan Secara Kolektif
NO
NAMA SEKOLAH
NAMA GURU
JUMLAH SISWA
PENERIMA
1.
SDN Bojong

4 Orang
Unang Zaenal M, S.Pd.I.
2.


1 Orang

3.
SDN Al Huda

2 Orang

4.
SDN Inpres

6 Orang
Ujang Sopian
5.
SDN Lewidingging

5 Orang
Suryaningsih, S.Ag
6.
SDN Dano

2 Orang
Ujang Sopian
7.
SDN Cikareo

2 Orang

8.
MI Neglasari

1 Orang

9.
SDN Min Sampora

1 Orang

10.
Ponpes Salafi Al Istiqomah
Isti
4 Orang


e.       Dokumen persyaratan santri/siswa, diserahkan kepada masing-masing lembaga MTs, MA dan Pondok Pesantren.

E.       Keuangan :
1.      Pemasukan                                                      Rp.  47.790.000
2.      Pengeluran                                                      Rp.  37.618.000
3.      Saldo Akhir                                                     Rp.  10.17.000
Rincian Terlampir

F.       Pengadaan Administrasi Kesekretariatan Dan Kelangkapan Ruangan Kesekretariatan
Pengadaan administrasi kesekretariatan dan kelangkapan ruangan kesekretariatan adalah dilakukan sesuai dari apa yang telah direncanakan.

G.      Test Tulis dan Test Interview
a.       Test Tulis terlampir.
b.      Test Interview terlampir.

H.      Ta’aruf
Kegiatan ta’aruf sama halnya dengan kegiatan MOS di sekolah-sekolah lainnya. Kegiatan MOS pada dasarnya memiliki peraturan tersendiri yang sudah ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, akan tetapi di Pondok Pesantern Terpadu Al Istiqomah Memiliki model tersendiri yang disebut dengan mana “Ta’aruf”. Akan tetapi pada proses keberlangsungan kegiatan ta’aruf ini hampir mirip sama dengan MOS tetapi secara konsep ada keterpaduan antara sistim kepesantrenan dan sekolah umum.

a.       Dasar Hukum
1.      Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 55 Tahun 2014 tentang Masa Orentasi Peserta Didik Baru Di Sekolah
2.      Ketentuan Pendidikan Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah
3.      Musyawarah Panitia Ta’aruf

b.      Maksud dan Tujuan
1.      Membentuk karakter peserta didik dalam rangka mempertebal semangat belajar;
2.      Memberikan kesan kepada peserta didik tentang kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan barunya;
3.      Membantu peserta didik baru untuk mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidik di MTs, MA dan Pondok Pesantren sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif;
4.      Memahami kehidupan sekolah dan pesantren yang baru, terutama bagi peserta didik baru dalam upaya pengenalan dan pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala;
5.      Memotivasi peserta didik baru agar tumbuh dan memiliki kepercayaan diri sehingga mempunyai keberanian mengungkapkan pendapat serta aktif dalam kegiatan yang positif dan kontruktif;
6.      Menanamkan rasa bangga peserta didik baru terhadap almamaternya, sehingga akan timbul rasa memiliki, dan mampu berinteraksi dengan berbagai unsur dan  komponen sekolah yang pada akhirnya akan berimbas pula terhadap pemahaman untuk melaksanakan semua aturan dan norma yang diterapkan di sekolah dengan baik.

c.       Tema : “Mewujudkan Mimpi Mengukir Cita-Cita”

d.      Materi Ta’aruf
1.      Materi Wajib
-          Ekspetasi
-          Etika Santri
-          Sejarah PPTA
-          Kurikulum Dan Sistem Pendidikan
-          Keorganisasian
-          Achevment Motivation
-          Cara Belajar Efektif

2.      Materi Pilihan
-          Monitoring
-          Game
-          Heaking

3.      Materi Kepesantrenan
-          Peraktek Ibadah
a.       Shalat Berjama’ah
b.      Makan Bersama
c.       Tidur Bersama
d.      Displin Waktu
-          Etika pergaulan

e.       Jadwal Kegiatan Ta’aruf terlampir

f.       Anggaran Ta’aruf
Pemasukan                                             Rp.  6.200.000
Pengeluaran                                           Rp.  5.827.000
Saldo                                                     Rp.      373.000

Sisanya diperuntukan honor penerima tamu, test (tulis dan interview), pemateri ta’aruf dan panitia.

g.      Pembentukan panitia ta’aruf dibentuk oleh Panitia P2SB bidang Ta’aruf yang terdiri dari OPPTA Pesantren dan MA, dan Osis MTs.

h.      Inagurasi merupakan kegiatan akhir panitia P2SB dan panitia Ta’aruf.




BAB IV
PENUTUP
A.      Saran dan Kesimpuran
Penerimaan santri/siswa baru Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah  tingkat MTs dan MA merupakan salah satu cara mendapatkan calon peserta didik baru melalui test sebagai analisa pemahaman bidang keagamaan pada santri/siswa. Hasil analisa ini untuk dilanjutkan pada kegiatan bimbing santri/siswa yang dilakukan secara intesif. Melalui rangkaian test tertulis dan test interview ini, diharapkan mampu menghasilkan santri/siswa yang cerdas dan prestasi sebagai analisa prestasi akademik.
Pada kegiatan test yang diselenggarakan oleh panitia P2SB ini, santri/siswa tercatat sebanyak 69 orang MTs dan MA 35 pendaftar dan yang mengundurkan diri sebanyak 7 orang santri/siswa MTs dan 4 Orang santri/siswa MA. Adapun peserta santri/siswa baru yang mengikuti test tulis tingkat MTs adalah 49 orang dan yang absen 11 Orang. Sedangkan test tingkat MA adalah 11 Orang dan absen 2 Orang.
Jika kita mau jujur dan berani untuk melakukan test sebagai bentuk “model rekrutment santri/siswa berprestasi” maka ada tiga kompetensi utama test yang mesti ditegaskan oleh panitia P2SB untuk berikutnya, yaitu:
  1. Test Adminstrasi, yaitu : kelengkapan persyaratan dan keuangan (lihat buku pendaftaran yang msih lemah).
  2. Test tulis dan tes interview, yaitu : prestasi akademik dan hobi santri/siswa.
  3. Test kesehatan, yaitu : idiea kepemimpinan (lihat formolir pendaftaran 100 % tidak di isi).
Model rekrutment santri/siswa berprestasi ini sangatlah ideal tapi perlu dilakukan secara bertahap untuk menuju kesemua itu.
Dan sebagai analisa tambahan adalah “Penghasilan Orang Tua Wali” salah satu untuk di jadikan model rekrutment santri/siswa, artinya: kedalam golongan ekonomi mana orang tua wali yang diinginkan oleh Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah sehingga tidak menjadi hambatan untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah dan tidak membebani hutang bagi santri/siswa di akhir pengambilan ijazanya.

B.       Penutup
Demikian laporan hasil kegiatan panitia P2SB Tahun Ajaran 2015/2016 ini. Semoga melalui kegiatan ini mampu menciptakan santri/santir/siswa yang sholeh dan berkualitas untuk menuju Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah yang “Unggul Membangun Prestasi”.

 Pasirmalang, 4 Agustus 2015



USEP WAHIDIN MUSLIM, S.Pd.I.
Ketua Panitia P2SB